Hari ini ,karna gue nggak punya hal yang berkesan di hari minggu ini -____-, gue mau posting cerpen gue yang baru-baru ini selesai, tapi belom sempet gue kasih liat siapapun loh guys :D
Let's See ...
Jodoh, Maut, Rezeki ‘Katanya’ di tangan Tuhan. Tapi
kenapa ya masih aja banyak orang yang sibuk mencari siapa jodohnya , sibuk
pergi kesana – kesini hanya untuk mencari seseorang yang ‘katanya’ cocok untuk
kita. Dari mulai Mak Comblang, Biro
Jodoh, sampai ada loh yang pergi ke Dukun
/ Orang Pintar hanya untuk mencari
tahu / meminta siapa jodoh kita kelak atau untuk sekarang karena belum juga
dapat jodoh. Mengapa banyak orang berpendapat bahwa belum dapat jodoh adalah ‘sebuah bencana’ hingga perlu di usahakan
sebelum panggilan ‘perawan tua’ , Atau
’perjaka tua’ menjadi bahan gunjingan
orang-orang sekitar nantinya. Jadi ingat kata –kata nyokap waktu gue yang udah
kelas 1 SMA belum kunjung dapat pacar,
‘Sha, kamu udah kelas 1 SMA kok mama belum
liat kamu ajak pacar kamu kesini sih ? , jangan-jangan kamu belum punya pacar
ya ? Cari dong Sha, Nanti kamu jadi Perawan
tua loh ¸ mama gak mau nanti tetangga pada bilang macem-macem tentang
kamu’. Katanya.
Sentak gue kesel lah di
bilang begitu , ‘Cari’ Adalah kata yang nggak
banget buat gue. Gue-cewe-masa-nyari-pacar-duluan. Gue jawab aja sesuai
fakta yang ada ‘Ngapain di cari sih ma , nanti juga dateng sendiri kok , kan
jodoh-di-tangan-Tuhan. Kata gue.
Padahal
percaya atau tidak, kita hidup di dunia sudah di gariskan dan di tentukan
segalanya oleh Tuhan sejak kita masih dalam kandungan. Seperti kapan kita
Meninggal , kapan kita mendapatkan rezeki , dan siapa ‘Jodoh’ kita , Semua itu adalah hal random dalam hidup kita di dunia
yang Cuma sesaat ini. Jadi gue nggak ngerti apa sebenernya yang ada di fikiran
manusia jaman sekarang yang pergi ke biro jodoh? Yang justru menimbulkan salah
satu asumsi di antara dua pernyataan 1)
BOSEN JOMBLO, 2) Mereka takut di omongin tetangga karna belum dapet jodoh.
Orang yang berfikir seperti itu gue Cuma mau bilang ‘Hellowwwww, Peduli banget
sama kata orang-orang, mereka mau bilang apa juga hidup-hidup-gue , kalo kata anak gaul jaman sekarang sih ‘Masalah buat loe ?!’. Walaupun gue
sendiri kesel abis kalo denger kata-kata itu sih, gimana enggak coba bayangin
gue lagi serius nanya hal kayak ‘Loe udah ngerjain PR belom ?’ Eh malah di
jawab dengan muka sumpe-lo terus bilang ‘Kalo udah kenapa , kalo belom kenapa ,
Masalah buat loe?!’ Aaagh rasanya gue
pengen jambak muka tuh orang yang jawab begitu bukan pada tempatnya. Gaul sih
gaul, liat situasi juga penting kan.
Masa iya sih pas lagi hal genting kayak gini ‘Woi , Loe dimana ? Rumah
loe kebakaran , adek loe masih di dalem , pulang cepetan’ Dan dia dengan santai
jawab ‘Masalah buat gue?’. Bego.
Lupakan
soal kata-kata gaul yang terkadang buat orang yang ngedengernya jadi pengen
ngebunuh yang ngomong . Kata-kata Terus
gue harus bilang ‘WOW’, Masalah buat gue?!,Sesuatu ya ala Syahrini dan lain-lain pasti sudah familiar di
kehidupan kita. Dan mereka menanggapi mengapa mengikuti kata-kata absurb
tersebut karena tak lain dan tak bukan Pergaulan. Gue sendiri karena
orang yang gak gaul biasa aja tuh menyikapi hal-hal tersebut karena gue mau
jadi diri sendiri aja walaupun anak-anak gaul bakal bilang ‘Gila, gak gaul banget sih loh?’. Buset
yang gila siapa yang dibilang gila siapa.
Kembali
ke masalah jodoh, Mungkin banyak orang yang befikiran bahwa pasangan hidup
adalah hal yang harus di perjuangkan apapun caranya. Tapi buat gue, itu hal
yang sama sekali bukan hal yang menjadikan gue mesti browsing di mbah google
dengan keyword ‘Bagaimana mendapatkan pacar’. Gue jadi mikir , emang
sih mbah Google tahu segalanya, gue juga banyak dapetin ilmu dari situ , Tapi
nggak minta pacar juga kali. Mana mungkin dengan ‘Hanya’ menuliskan bagaimana
mendapatkan pacar, Google akan secara tiba-tiba mengeluarkan Pacar dari layar
komputer gitu?. Bukannya jadi suatu hal yang membahagiakan justru malah menjadi
sesuatu yang Horror banget. Gue jadi inget sama film korea favorit gue (Secara
gitu ya gue pecinta cowok-cowok korea yang ganteng bin macho bin romantis abis
itu) Judulnya ‘Absolute Boyfriend’ yang menceritakan tentang cewek yang tak
kunjung dapet pacar lalu ketemu situs web yang menjual pacar (Bukan, bukan
penjualan gigolo) Tapi lebih tepatnya Cowok dari robot. Apa yang ada dipikiran
cewek itu hingga harus memilih untuk punya pacar robot. Segitu depresinya kah
orang-orang yang belum diberikan pasangan hidup atau Se enggaknya Pacar?.
Ngomong-ngomong
tentang Pacar-pacaran , Gue sendiri juga punya pacar dan sering ngerasain putus
cinta. Dan cinta-cintaan itu berawal sejak gue kelas 1 SMP pada seorang cowok
bernama Raihan. Dia putih , pinter, berhidung mancung (secara gitu ya gue
sendiri justru berhidung pesek waktu itu , sampai sekarang sih , setelah semua
kegagalan operasi plastik di korea berkali-kali, Bohong deng.). Sejak awal
masuk sekolah menengah pertama gue di SMP PGRI 26, Gue emang udah ke semsem sama cowok blasteran
betawi-arab itu. Tapi sayang rasa suka gue pada cowok malang (karena disukai
gue) itu hanya berakhir secara Cinta diam
ciam. Sampai kelas 3 SMP gue belum juga nyatain rasa suka gue sama cowok
itu karena dua hal 1) Gengsi (Yaiyalah, masa cewek nembak duluan) 2) Minder
(Yaiyalah , Gue sama dia saat itu kayak Langit dan bumi , Dia ganteng
na ujubilah tapi gue biasa aja) Meskipun begitu, dengan
semua perasaan yang diam-diam ini gue tetep berhubungan baik sama Raihan di SMP
, bahkan kita sampai membuat genk persahabatan. Ya kami bersahabat , tapi dia
nggak tau aja kalo gue suka banget sama dia. Hihihi
Hari
demi hari gue lewati dengan terus menerus menyukainya tanpa dia tahu , dan
entah mengapa dia justru tak pernah merasakan hal ini. Kehidupan gue berjalan
terus dengan terus mencintainya diam-diam , begitupula dengan Raihan yang terus
menjalani kehidupannya dengan berpacaran dan putus dengan anak kelas 2 Bernama
Hani. Bahkan Raihan juga sempat curhat pada gue tentang putusnya dia dengan Hani
di pesan singkat di suatu malam.
Raihan : ‘Gue nggak
ngerti Sha, Kenapa gue bisa suka dan pacaran sama Hani yang gue tahu cowoknya
banyak itu. Dia ngeduain gue Sha’
Gue: ‘Loe yang sabar ya
Han , Masih banyak kok pengganti Hani buat loe’. Kata gue , tadinya gue mau
ngelanjutin kata-kata gue kayak gini ‘Contohnya gue, orang yang udah lama suka
sama loe’. Tapi gue urungkan niat nekat tersebut.
Raihan: ‘Enggak Sha,
Gue udah kapok pacaran , Gue udah males punya pacar lagi’
Gue sendiri kaget
denger kata-kata itu sampe gak tau mesti jawab apa. Raihan, Orang yang gue suka
‘Gak mau pacaran lagi’. Kenyataan apa
lagi ini. Apa gak bisa dia pacaran lagi sama gue gitu misalnya , terakhir lah.
Terlalu berharap.
Dari kekapokan
Raihan gue jadi tersadar bahwa kegagalan terkadang bisa membuat orang kapok,
gak mau mengulanginya lagi , gak mau jatuh di lubang yang sama. Seperti Raihan
yang bilang ke gue gak mau pacaran lagi karena sudah lelah di khianati.
Bagaimana rasanya ketika kita merasa menemukan pasangan yang akhirnya kita
pacari dan membuat kita percaya bahwa itu jodoh kita. Yang membuat kita percaya
bahwa kita akan selamanya bersama. Tapi ternyata kita salah. Dan hal itulah
yang membuat gue juga percaya bahwa jodoh bukan di tangan kita tapi di tangan
Tuhan.
Semenjak Raihan resmi menjomblo dan berkomitmen untuk
gak pacaran lagi , hubungan gue sama Raihan semakin deket. Kita sering sms-an
tiap malem. Bercerita masalah masing-masing. Raihan begitu terbuka sama gue.
Gak ada masalah yang gak dia ceritakan. Kecuali satu hal ‘Cinta’. Dia gak pernah lagi
cerita tentang dengan siapa dia lagi deket , siapa orang beruntung yang dia
suka , ataupun hal yang jauh dari fikirannya untuk di ceritakan ke gue Pacaran. Dia terbuka kecuali tentang hal
itu. Bahkan sempat gue liat di status facebook
nya dia menulis ‘Gue benci cinta’ .
Segitu hebatnya kah sebuah pengkhianatan Hani buat Raihan, hingga membuat
Raihan membenci cinta yang di luar sana banyak yang mencarinya. Bahkan gue
sendiri, Saat ini sedang mencari Cinta
seorang Raihan. Yang kini semakin
jauh dari mungkin untuk gue dapatkan. Satu hal yang menjadi asumsi gue saat itu
Hani bukan jodoh Raihan, dan Raihan
mungkin juga bukan jodoh gue. Semakin lama perasaan tak mungkin ini gue
pendam dalam-dalam karena kebaikan Raihan pada gue. Yang gue tau bukan karena
dia mencintai gue. Tapi karena persahabatan kami.
Di pertengahan semester, entah karena Raihan bosen
jomblo atau karena dia sudah bisa melupakan Hani dalam hidupnya hingga di suatu
obrolan lewat sms dia pertama kalinya setelah putus dengan Hani , dia bilang.
Raihan: ‘Gue lagi suka
Sha, Sama cewek’ Katanya.
Gue: ‘ Siapa Han? Kasih
tau dong, nanti gue comblangin deh.
Anak mana ? Kelas berapa?’ Kata gue yang penasaran sekaligus nyesek kuadrat
saat mendengar orang yang kita suka bilang lagi suka sama orang lain. Tapi
memang sudah bukan hal rahasia bahwa cewek itu paling sering berbohong. Dia
pasti akan selalu bilang pada orang yang di cintainya secara diam-diam bahwa
akan bahagia bila orang yang ia cintai bahagia. Padahal pada kenyataannya hati
mereka teriris saat mendengar itu. Ya gue pun melakukan hal yang sama. Mencoba
tetap mendukung ketika sahabat gue bahagia karena telah berhasil move on dari
Hani. Walaupun tak di pungkiri gue
cemburu.
Raihan: ‘Ada deh Sha,
pokoknya anak kelas kita’
Gue: ‘Siapa ? huruf
depannya deh, gue kan pengen tau’
Raihan: ‘Nanti juga
tahu sendiri kok’
Hanya itu jawaban atas rasa penasaran gue. Raihan
memang agak tertutup soal cinta. Tapi akan sangat mengejutkan bila tahu siapa
orang yang di cintainya. Rasa penasaran sekaligus cemburu yang tak terpungkiri
itupun muncul seiring dia sering menceritakan tentang cewek yang disukainya
tersebut. Katanya begitu dekat dengan gue. Yaiyalah sekelas juga ya pasti
deket. Tapi satu hal yang bikin gue penasaran adalah ‘Siapa cewek beruntung itu’. Sejujurnya gue sedikit gak rela Raihan
berpacaran dengan orang lain. Pasti dia akan cuek lagi sama gue seperti dulu.
Hingga pada akhirnya , entah pencerahan dari mana gue mencoba memberanikan diri
untuk pertama dan terakhir kalinya menyatakan perasaan gue atau lebih tepatnya
menyatakan-dengan-nekat rasa suka gue pada Raihan. Tapi karena gue adalah orang
yang pemalu. Gue hanya cukup mengatakannya lewat pesan SMS di suatu malam.
Gue: ‘Han, gue mau
bilang sesuatu deh’
Raihan: ‘ Apaan Sha? Ngomong
aja’
Gue: ‘Gue suka sama loe
han, udah lama sejak kita kelas 1’. OMG ! apa yang udah gue katakan ! udah gila kali gue ya. Mampus rasanya gue gak
mau liat hape gue lagi. Gue malu . malu semalu malunya. Tapi beberapa menit
kemudian Raihan bales SMS gue. Dengan perasaan deg-deg’an gue terpaksa buka
smsnya karena penasaran. Terlanjur dan ..
Raihan: ‘Hah? Loe
bercanda Sha?’
Gila ya nih orang, gue
udah nekat bilang suka ke dia malah di respon bercanda, emangnya dia fikir rasa
suka gue Cuma bercanda. Dengan males gue bales.
Gue: ‘Serius’
Raihan : ‘Oh. Sekarang
gantian gue ngomong sesuatu ke lo boleh?’
DEG DEG DEG. *mati*
Gue : ‘Apaan?’
Raihan: ‘Loe mau tau
enggak siapa cewek yang gue suka dan gue ceritain selama ini sama lo?’
Anjrit. Gue lagi gak
mau double patah hati Han, Oke gue mau tahu juga.
Gue: ‘Siapa?’
Raihan: ‘Loe’
Hah? Serius? Ini bukan
mimpi kan ? Jadi cewek yang selalu buat gue cemburu tiap kali gue SMSan sama
Raihan itu gue. Awesome! *mati*.
Setelah percakapan singkat saling mengungkapkan perasaan
masing-masing. Akhirnya Raihan nembak gue!. Dan kita pacaran. Memang simple
rasanya ketika lagu zigaz sahabat jadi
cinta benar-benar terjadi dalam hidup gue. Dimana gue yang dulu gak pernah
berharap apa-apa dari rasa suka gue ke Raihan. Justru malah terbalas dengan
simple olehnya. Gue bahagia.
Dua bulan berlalu. Awalnya emang pacar-pacaran gue sama
Raihan berjalan biasa aja. Tapi lama-lama kok kita ngerasain hal yang aneh. Gue
mulai gak cocok sama hubungan ini. Se simple itu alasannya dan kita putus dengan sukses. Tapi, Entah apa yang terjadi.
Gue baru menyadari satu hal yang paling absurb dalam kisah percintaan yang
sudah berakhir ini. Masih cinta. Perasaan
absurb itu adalah saat dimana kita masih dan sulit untuk tidak mengakui bahwa
kita masih merindukan orang yang pernah hadir dalam hidup kita. Perasaan yang
dimana akan sangat sulit untuk kita melupakan setiap detik kenangan yang pernah
kita lalui dengan orang yang kita cintai. Begitupula halnya dengan gue.
Gue-masih-cinta sama Raihan walaupun gue gak bisa lagi sms dia dengan nulis
‘Aku masih cinta sama kamu’ Tapi perasaan inilah yang membuktikan itu. Oh ya,
meskipun gue sudah lama putus sama Raihan. Hubungan kami tetap berjalan baik
seperti sebelum kita pacaran. Bersahabat seperti dulu. Meski hati masih
menyimpan sebuah harapan. Tapi raga ini tak mau kehilangan senyuman itu.
Senyuman Raihan yang pasti akan hilang kalo gue jujur bilang masih sayang sama
dia dan berharap dia kembali jadi pacar gue. Satu hal yang selalu gue sadari
setiap berakhirnya suatu hubungan adalah mungkin
dia bukan jodoh gue. Walaupun tak di pungkiri hati ini masih berharap hal
yang tidak mungkin terjadi itu.
Satu Tahun Berlalu. Gue udah duduk di bangku SMA
sekarang, begitupun dia. Dan ajaibnya kita SMA di sekolah yang sama. Meskipun
kita begitu dekat karena masih satu atap gedung sekolah. Tapi ketika gue tahu
bahwa dia sudah move on lebih dulu dengan cewek sekelas dengannya. Gue
merasa kita begitu jauh sekarang. Gue
juga udah jarang SMSan sama dia kayak SMP dulu. Kita lost contact cukup lama.
Hingga pada suatu hari dia kembali sms gue dan bilang
bahwa hubungan dia dan cewek itu sudah berakhir. Hal serupa terjadi seperti
kejadian setahun yang lalu ketika dia putus dengan Hani. Begitupun halnya
dengan alasan hubungan Raihan dan pacar
barunya. Mereka sama-sama mengkhianati Raihan lagi. Gue berharap setelah
ini gak ada lagi ucapan seperti setahun lalu. Meminta gue jadi pengganti
orang-orang yang menyakitinya. Lalu putus dengan percuma. Gue gak ingin semua
itu terjadi. Meskipun sebenarnya gue
sedikit berharap.
Terlepas dari semua ketakutan atas ketidakmungkinan
gue Raihan akan menyatakan cintanya lagi pada gue. Hubungan kita baik-baik aja
seperti dulu. Meskipun tak sedekat dulu saat kita masih bersahabat di SMP tapi
setidaknya kita masih sering hang out bareng
maupun SMSan. Tanpa ada fikiran untuk bersama dia lagi.
Tapi ternyata takdir berkata lain. Dari semua
kedekatan kita selama ini, ternyata harapan itu masih ada , hal yang gue
berfikir kita gak berjodoh. Ternyata mungkin bukan tak jodoh. Tapi ketika orang yang kita pernah cintai datang kembali
ke hati ini dan kita bersedia memberinya kesempatan, itu mungkin membuat kita
tersadar bahwa anggapan bahwa dia bukan
jodoh kita akan berubah menjadi dia jodohku . Tapi berbeda dengan gue.
Dengan semua kenyataan membahagiakan lagi,
gue menyimpulkan bahwa mungkin semua kegagalan hubungan gue waktu itu bukan
karena dia bukan jodoh gue, tetapi dia adalah Jodoh gue yang tertunda. Sadap .
Sekian dan terimakasih ..
See you next post yaw ^^
@Risha_RF