Minggu, 14 Oktober 2012

‘Jodoh Yang Tertunda ‘

Hari ini ,karna gue nggak punya hal yang berkesan di hari minggu ini -____-, gue mau posting cerpen  gue yang baru-baru ini selesai,  tapi belom sempet gue kasih liat siapapun loh guys :D
Let's See ...



                Jodoh, Maut, Rezeki ‘Katanya’ di tangan Tuhan. Tapi kenapa ya masih aja banyak orang yang sibuk mencari siapa jodohnya , sibuk pergi kesana – kesini hanya untuk mencari seseorang yang ‘katanya’ cocok untuk kita. Dari mulai Mak Comblang, Biro Jodoh, sampai ada loh yang pergi ke Dukun / Orang Pintar  hanya untuk mencari tahu / meminta siapa jodoh kita kelak atau untuk sekarang karena belum juga dapat jodoh. Mengapa banyak orang berpendapat bahwa belum dapat jodoh adalah ‘sebuah bencana’ hingga perlu di usahakan sebelum panggilan ‘perawan tua’ , Atau ’perjaka tua’ menjadi bahan gunjingan orang-orang sekitar nantinya. Jadi ingat kata –kata nyokap waktu gue yang udah kelas 1 SMA belum kunjung dapat pacar,
 ‘Sha, kamu udah kelas 1 SMA kok mama belum liat kamu ajak pacar kamu kesini sih ? , jangan-jangan kamu belum punya pacar ya ? Cari dong Sha, Nanti kamu jadi Perawan tua loh ¸ mama gak mau nanti tetangga pada bilang macem-macem tentang kamu’. Katanya.
Sentak gue kesel lah di bilang begitu , ‘Cari’ Adalah kata yang nggak banget buat gue. Gue-cewe-masa-nyari-pacar-duluan. Gue jawab aja sesuai fakta yang ada ‘Ngapain di cari sih ma , nanti juga dateng sendiri kok , kan jodoh-di-tangan-Tuhan. Kata gue.

Padahal percaya atau tidak, kita hidup di dunia sudah di gariskan dan di tentukan segalanya oleh Tuhan sejak kita masih dalam kandungan. Seperti kapan kita Meninggal , kapan kita mendapatkan rezeki , dan siapa ‘Jodoh’ kita , Semua itu adalah hal random dalam hidup kita di dunia yang Cuma sesaat ini. Jadi gue nggak ngerti apa sebenernya yang ada di fikiran manusia jaman sekarang yang pergi ke biro jodoh? Yang justru menimbulkan salah satu asumsi di antara dua pernyataan  1) BOSEN JOMBLO, 2) Mereka takut di omongin tetangga karna belum dapet jodoh. Orang yang berfikir seperti itu gue Cuma mau bilang ‘Hellowwwww, Peduli banget sama kata orang-orang, mereka mau bilang apa juga hidup-hidup-gue , kalo kata anak gaul jaman sekarang sih ‘Masalah buat loe ?!’. Walaupun gue sendiri kesel abis kalo denger kata-kata itu sih, gimana enggak coba bayangin gue lagi serius nanya hal kayak ‘Loe udah ngerjain PR belom ?’ Eh malah di jawab dengan muka sumpe-lo terus bilang ‘Kalo udah kenapa , kalo belom kenapa , Masalah buat loe?!’ Aaagh rasanya gue pengen jambak muka tuh orang yang jawab begitu bukan pada tempatnya. Gaul sih gaul, liat situasi juga penting kan.  Masa iya sih pas lagi hal genting kayak gini ‘Woi , Loe dimana ? Rumah loe kebakaran , adek loe masih di dalem , pulang cepetan’ Dan dia dengan santai jawab ‘Masalah buat gue?’. Bego.

Lupakan soal kata-kata gaul yang terkadang buat orang yang ngedengernya jadi pengen ngebunuh yang ngomong . Kata-kata Terus gue harus bilang ‘WOW’, Masalah buat gue?!,Sesuatu ya ala Syahrini dan lain-lain pasti sudah familiar di kehidupan kita. Dan mereka menanggapi mengapa mengikuti kata-kata absurb tersebut karena tak lain dan tak bukan Pergaulan. Gue sendiri karena orang yang gak gaul biasa aja tuh menyikapi hal-hal tersebut karena gue mau jadi diri sendiri aja walaupun anak-anak gaul bakal bilang ‘Gila, gak gaul banget sih loh?’. Buset yang gila siapa yang dibilang gila siapa.

Kembali ke masalah jodoh, Mungkin banyak orang yang befikiran bahwa pasangan hidup adalah hal yang harus di perjuangkan apapun caranya. Tapi buat gue, itu hal yang sama sekali bukan hal yang menjadikan gue mesti browsing di mbah google dengan keyword ‘Bagaimana  mendapatkan pacar’. Gue jadi mikir , emang sih mbah Google tahu segalanya, gue juga banyak dapetin ilmu dari situ , Tapi nggak minta pacar juga kali. Mana mungkin dengan ‘Hanya’ menuliskan bagaimana mendapatkan pacar, Google akan secara tiba-tiba mengeluarkan Pacar dari layar komputer gitu?. Bukannya jadi suatu hal yang membahagiakan justru malah menjadi sesuatu yang Horror banget. Gue jadi inget sama film korea favorit gue (Secara gitu ya gue pecinta cowok-cowok korea yang ganteng bin macho bin romantis abis itu) Judulnya ‘Absolute Boyfriend’ yang menceritakan tentang cewek yang tak kunjung dapet pacar lalu ketemu situs web yang menjual pacar (Bukan, bukan penjualan gigolo) Tapi lebih tepatnya Cowok dari robot. Apa yang ada dipikiran cewek itu hingga harus memilih untuk punya pacar robot. Segitu depresinya kah orang-orang yang belum diberikan pasangan hidup atau Se enggaknya Pacar?.

Ngomong-ngomong tentang Pacar-pacaran , Gue sendiri juga punya pacar dan sering ngerasain putus cinta. Dan cinta-cintaan itu berawal sejak gue kelas 1 SMP pada seorang cowok bernama Raihan. Dia putih , pinter, berhidung mancung (secara gitu ya gue sendiri justru berhidung pesek waktu itu , sampai sekarang sih , setelah semua kegagalan operasi plastik di korea berkali-kali, Bohong deng.). Sejak awal masuk sekolah menengah pertama gue di SMP PGRI 26, Gue emang udah ke semsem sama cowok blasteran betawi-arab itu. Tapi sayang rasa suka gue pada cowok malang (karena disukai gue) itu hanya berakhir secara Cinta diam ciam. Sampai kelas 3 SMP gue belum juga nyatain rasa suka gue sama cowok itu karena dua hal 1) Gengsi (Yaiyalah, masa cewek nembak duluan) 2) Minder (Yaiyalah , Gue sama dia saat itu kayak Langit dan bumi ,  Dia ganteng  na ujubilah  tapi gue biasa aja) Meskipun begitu, dengan semua perasaan yang diam-diam ini gue tetep berhubungan baik sama Raihan di SMP , bahkan kita sampai membuat genk persahabatan. Ya kami bersahabat , tapi dia nggak tau aja kalo gue suka banget sama dia. Hihihi

Hari demi hari gue lewati dengan terus menerus menyukainya tanpa dia tahu , dan entah mengapa dia justru tak pernah merasakan hal ini. Kehidupan gue berjalan terus dengan terus mencintainya diam-diam , begitupula dengan Raihan yang terus menjalani kehidupannya dengan berpacaran dan putus dengan anak kelas 2 Bernama Hani. Bahkan Raihan juga sempat curhat pada gue tentang putusnya dia dengan Hani di pesan singkat di suatu malam.

Raihan : ‘Gue nggak ngerti Sha, Kenapa gue bisa suka dan pacaran sama Hani yang gue tahu cowoknya banyak itu. Dia ngeduain gue Sha’

Gue: ‘Loe yang sabar ya Han , Masih banyak kok pengganti Hani buat loe’. Kata gue , tadinya gue mau ngelanjutin kata-kata gue kayak gini ‘Contohnya gue, orang yang udah lama suka sama loe’. Tapi gue urungkan niat nekat tersebut.

Raihan: ‘Enggak Sha, Gue udah kapok pacaran , Gue udah males punya pacar lagi’

Gue sendiri kaget denger kata-kata itu sampe gak tau mesti jawab apa. Raihan, Orang yang gue suka ‘Gak mau pacaran lagi’. Kenyataan apa lagi ini. Apa gak bisa dia pacaran lagi sama gue gitu misalnya , terakhir lah. Terlalu berharap.

                Dari kekapokan Raihan gue jadi tersadar bahwa kegagalan terkadang bisa membuat orang kapok, gak mau mengulanginya lagi , gak mau jatuh di lubang yang sama. Seperti Raihan yang bilang ke gue gak mau pacaran lagi karena sudah lelah di khianati. Bagaimana rasanya ketika kita merasa menemukan pasangan yang akhirnya kita pacari dan membuat kita percaya bahwa itu jodoh kita. Yang membuat kita percaya bahwa kita akan selamanya bersama. Tapi ternyata kita salah. Dan hal itulah yang membuat gue juga percaya bahwa jodoh bukan di tangan kita tapi di tangan Tuhan.

                Semenjak Raihan resmi menjomblo dan berkomitmen untuk gak pacaran lagi , hubungan gue sama Raihan semakin deket. Kita sering sms-an tiap malem. Bercerita masalah masing-masing. Raihan begitu terbuka sama gue. Gak ada masalah yang gak dia ceritakan. Kecuali satu hal ‘Cinta’.  Dia gak pernah lagi cerita tentang dengan siapa dia lagi deket , siapa orang beruntung yang dia suka , ataupun hal yang jauh dari fikirannya untuk di ceritakan ke gue Pacaran. Dia terbuka kecuali tentang hal itu. Bahkan sempat gue liat di status facebook nya dia menulis ‘Gue benci cinta’ . Segitu hebatnya kah sebuah pengkhianatan Hani buat Raihan, hingga membuat Raihan membenci cinta yang di luar sana banyak yang mencarinya. Bahkan gue sendiri, Saat ini sedang mencari Cinta seorang Raihan.  Yang kini semakin jauh dari mungkin untuk gue dapatkan. Satu hal yang menjadi asumsi gue saat itu Hani bukan jodoh Raihan, dan Raihan mungkin juga bukan jodoh gue. Semakin lama perasaan tak mungkin ini gue pendam dalam-dalam karena kebaikan Raihan pada gue. Yang gue tau bukan karena dia mencintai gue. Tapi karena persahabatan kami.

                Di pertengahan semester, entah karena Raihan bosen jomblo atau karena dia sudah bisa melupakan Hani dalam hidupnya hingga di suatu obrolan lewat sms dia pertama kalinya setelah putus dengan Hani , dia bilang.

Raihan: ‘Gue lagi suka Sha, Sama cewek’ Katanya.

Gue: ‘ Siapa Han? Kasih tau dong, nanti gue comblangin deh. Anak mana ? Kelas berapa?’ Kata gue yang penasaran sekaligus nyesek kuadrat saat mendengar orang yang kita suka bilang lagi suka sama orang lain. Tapi memang sudah bukan hal rahasia bahwa cewek itu paling sering berbohong. Dia pasti akan selalu bilang pada orang yang di cintainya secara diam-diam bahwa akan bahagia bila orang yang ia cintai bahagia. Padahal pada kenyataannya hati mereka teriris saat mendengar itu. Ya gue pun melakukan hal yang sama. Mencoba tetap mendukung ketika sahabat gue bahagia karena telah berhasil move on dari Hani. Walaupun tak di pungkiri gue cemburu.

Raihan: ‘Ada deh Sha, pokoknya anak kelas kita’

Gue: ‘Siapa ? huruf depannya deh, gue kan pengen tau’

Raihan: ‘Nanti juga tahu sendiri kok’

                Hanya itu jawaban atas rasa penasaran gue. Raihan memang agak tertutup soal cinta. Tapi akan sangat mengejutkan bila tahu siapa orang yang di cintainya. Rasa penasaran sekaligus cemburu yang tak terpungkiri itupun muncul seiring dia sering menceritakan tentang cewek yang disukainya tersebut. Katanya begitu dekat dengan gue. Yaiyalah sekelas juga ya pasti deket. Tapi satu hal yang bikin gue penasaran adalah ‘Siapa cewek beruntung itu’.  Sejujurnya gue sedikit gak rela Raihan berpacaran dengan orang lain. Pasti dia akan cuek lagi sama gue seperti dulu. Hingga pada akhirnya , entah pencerahan dari mana gue mencoba memberanikan diri untuk pertama dan terakhir kalinya menyatakan perasaan gue atau lebih tepatnya menyatakan-dengan-nekat rasa suka gue pada Raihan. Tapi karena gue adalah orang yang pemalu. Gue hanya cukup mengatakannya lewat pesan SMS di suatu malam.

Gue: ‘Han, gue mau bilang sesuatu deh’

Raihan: ‘ Apaan Sha? Ngomong aja’

Gue: ‘Gue suka sama loe han, udah lama sejak kita kelas 1’. OMG ! apa yang udah gue katakan !  udah gila kali gue ya. Mampus rasanya gue gak mau liat hape gue lagi. Gue malu . malu semalu malunya. Tapi beberapa menit kemudian Raihan bales SMS gue. Dengan perasaan deg-deg’an gue terpaksa buka smsnya karena penasaran. Terlanjur dan ..

Raihan: ‘Hah? Loe bercanda Sha?’

Gila ya nih orang, gue udah nekat bilang suka ke dia malah di respon bercanda, emangnya dia fikir rasa suka gue Cuma bercanda. Dengan males gue bales.
Gue: ‘Serius’

Raihan : ‘Oh. Sekarang gantian gue ngomong sesuatu ke lo boleh?’

DEG DEG DEG. *mati*
Gue : ‘Apaan?’

Raihan: ‘Loe mau tau enggak siapa cewek yang gue suka dan gue ceritain selama ini sama lo?’

Anjrit. Gue lagi gak mau double patah hati Han, Oke gue mau tahu juga.

Gue: ‘Siapa?’

Raihan: ‘Loe’

Hah? Serius? Ini bukan mimpi kan ? Jadi cewek yang selalu buat gue cemburu tiap kali gue SMSan sama Raihan itu gue. Awesome! *mati*.

                Setelah percakapan singkat saling mengungkapkan perasaan masing-masing. Akhirnya Raihan nembak gue!. Dan kita pacaran. Memang simple rasanya ketika lagu zigaz sahabat jadi cinta benar-benar terjadi dalam hidup gue. Dimana gue yang dulu gak pernah berharap apa-apa dari rasa suka gue ke Raihan. Justru malah terbalas dengan simple olehnya. Gue bahagia.

                Dua bulan berlalu. Awalnya emang pacar-pacaran  gue sama Raihan berjalan biasa aja. Tapi lama-lama kok kita ngerasain hal yang aneh. Gue mulai gak cocok sama hubungan ini. Se simple itu alasannya dan kita putus  dengan sukses. Tapi, Entah apa yang terjadi. Gue baru menyadari satu hal yang paling absurb dalam kisah percintaan yang sudah berakhir ini. Masih cinta. Perasaan absurb itu adalah saat dimana kita masih dan sulit untuk tidak mengakui bahwa kita masih merindukan orang yang pernah hadir dalam hidup kita. Perasaan yang dimana akan sangat sulit untuk kita melupakan setiap detik kenangan yang pernah kita lalui dengan orang yang kita cintai. Begitupula halnya dengan gue. Gue-masih-cinta sama Raihan walaupun gue gak bisa lagi sms dia dengan nulis ‘Aku masih cinta sama kamu’ Tapi perasaan inilah yang membuktikan itu. Oh ya, meskipun gue sudah lama putus sama Raihan. Hubungan kami tetap berjalan baik seperti sebelum kita pacaran. Bersahabat seperti dulu. Meski hati masih menyimpan sebuah harapan. Tapi raga ini tak mau kehilangan senyuman itu. Senyuman Raihan yang pasti akan hilang kalo gue jujur bilang masih sayang sama dia dan berharap dia kembali jadi pacar gue. Satu hal yang selalu gue sadari setiap berakhirnya suatu hubungan adalah mungkin dia bukan jodoh gue. Walaupun tak di pungkiri hati ini masih berharap hal yang tidak mungkin terjadi itu.
               
          Satu Tahun Berlalu. Gue udah duduk di bangku SMA sekarang, begitupun dia. Dan ajaibnya kita SMA di sekolah yang sama. Meskipun kita begitu dekat karena masih satu atap gedung sekolah. Tapi ketika gue tahu bahwa dia sudah move on  lebih dulu dengan cewek sekelas dengannya. Gue merasa kita begitu jauh sekarang. Gue juga udah jarang SMSan  sama dia kayak SMP dulu. Kita lost contact  cukup lama.

                Hingga pada suatu hari dia kembali sms gue dan bilang bahwa hubungan dia dan cewek itu sudah berakhir. Hal serupa terjadi seperti kejadian setahun yang lalu ketika dia putus dengan Hani. Begitupun halnya dengan alasan hubungan Raihan dan pacar barunya. Mereka sama-sama mengkhianati Raihan lagi. Gue berharap setelah ini gak ada lagi ucapan seperti setahun lalu. Meminta gue jadi pengganti orang-orang yang menyakitinya. Lalu putus dengan percuma. Gue gak ingin semua itu terjadi. Meskipun sebenarnya gue sedikit berharap.
                
           Terlepas dari semua ketakutan atas ketidakmungkinan gue Raihan akan menyatakan cintanya lagi pada gue. Hubungan kita baik-baik aja seperti dulu. Meskipun tak sedekat dulu saat kita masih bersahabat di SMP tapi setidaknya kita masih sering hang out bareng maupun SMSan. Tanpa ada fikiran untuk bersama dia lagi.
            
            Tapi ternyata takdir berkata lain. Dari semua kedekatan kita selama ini, ternyata harapan itu masih ada , hal yang gue berfikir kita gak berjodoh. Ternyata mungkin bukan tak jodoh. Tapi ketika orang yang kita pernah cintai datang kembali ke hati ini dan kita bersedia memberinya kesempatan, itu mungkin membuat kita tersadar bahwa anggapan bahwa dia bukan jodoh kita akan berubah menjadi  dia jodohku . Tapi berbeda dengan gue. Dengan semua kenyataan membahagiakan lagi, gue menyimpulkan bahwa mungkin semua kegagalan hubungan gue waktu itu bukan karena dia bukan jodoh gue, tetapi dia adalah Jodoh gue yang tertunda. Sadap .


Sekian dan terimakasih ..

See you next post yaw ^^

@Risha_RF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar